Alat Musik Tradisional yang Hampir Punah

Alat musik apa saja yang kamu kenal? Gitar? Drum? Tapi pernahkah kamu mendengar ala musik seperti Celempung, Taktok Trieng, atau bahkan Gong Sebul? Asing bukan? Nah, ternyata di Indonesia banyak, loh alat musik tradisional yang masih kurang dikenal oleh masyarakat, ini membuat jarang ada yang memainkan alat musik ini dan berakibat kepunahan.

Kira-kira ada apa saja ya alat musik yang sudah hampir punah? Berikut ini akan kami situs judi idn poker terbaru dan terpercaya 2021 tunjukkan beberapa alat musik tradisional yang hampir punah.

5 Alat Musik Tradisional Hampir Punah

1.Celempung

Celempung

Pertama yang akan kami bahas adalah Celempung, sebuah alat musik yang berasal dari Jawa Barat. Bahan dasar membuat Celempung adalah bambu, bahkan senarnya terbuat dari sembilu bambu.

Untuk memainkannya, adalah dengan cara memukulnya dengan alat bernama Taerngteng. Tidak perlu banyak orang untuk memainkan Celempung, karena bisa dimainkan sendiri. Biasanya alat musik ini digunakan untuk mengatur irama di dalam lagu orkestrasi yang dinamakan Celempungan.

2. Taktok Trieng

Taktok Trieng

Sama seperti Celempung, Taktok Trieng juga merupakan alat musik yang terbuat dari bambu. Biasanya Taktok Trieng bisa dijumpai di daerah Kabupaten Pidie, Aceh Besar dan juga di beberapa kabupaten lain.

Terdapat dua jenis Taktok Trieng, yaitu yang biasa digunakan di balai-balai pertemuan, lalu ada juga Taktok Trieng yang biasa digunakan masyarakat di Sawah. Fungsinya kalau di sawah untuk mengusir burung-burung yang mengancam tanaman para petani.

3. Rindik

Rindik

Bali juga memiliki alat musik tradisional yang hampir punah, yaitu Rindik. Alat musik ini juga terbuat dari bambu, tapi suara yang dihasilkannya berdasarkan salendro atau skala dari gamelan musik. Sebenarnya, kita masih dapat menjumpai alat musik ih di beberapa upacara perkawinan tradisional di Bali dimana juga banyak digunakan para pemainan judi online dalam situs slot online Indonesia. Ada juga acara pertunjukkan yang bernama Joged Bumbung.

Biasanya tarian Joged Bumbung ini diiringi oleh 10-20 orang yang memainkan gamelan dan juga para penabuh. Bisa juga dimainkan pada acara di Hotel untuk menghibur para wisatawan yang sedang datang ke Bali.

4. Pa’pompang

Pa’pompang

Pa’pompang merupakan sebuah alat musik yang berasal dari Sulawesi Selatan, tepatnya di Tanah Toraja. Biasanya penduduk menyebut alat musik Pa’pompang ini sebagai Pa’bas. Itu karena suara yang dihasilkan lebih dominan ke suara bas.

Cara memainkan alat musik ini adalah dengan cara ditiup, untuk jangkauan nada yang dihasilkan adalah dua setengah oktaf tangga nada. Meski termasuk alat musik tradisional, namun Pa’pompang bisa dimainkan dengan alat musik lain seperti piano, organ, atau bahkan terompet.

5. Gong Sebul

Gong Sebul

Alat musik yang hampir punah terakhir yang akan kami bahas adalah sebuah alat musik dari Yogyakarta yang bernama Gong Sebul. Ini merupakan alat musik yang terbuat dari sebilah bambu dan memiliki panjang yang disesuaikan dengan hasil suara yang diinginkan. Meski bernama Gong, tapi alat musik ini tidak dipukul, melainkan di tiup.

Biasanya banyak orang yang memainkan Gong Sebul ini untuk melengkapi musik Krumpyung, yang isinya terdiri dari beberapa alat musik tradisional yang terbuat dari bambu, seperti demung, saron, peking, bonang, gambang, kempul, dan kendang.

Nah, itulah beberapa alat musik di Indonesia yang hampir punah dan kurang dikenal oleh masyarakat. Padahal seharusnya kita bisa mewariskan budaya Indonesia kita ini kepada anak cucu kita nanti. Jadi ayo kita lestarikan alat musik Indonesia!  

Rekomendasi 4 Alat Musik Terbaik Asal Nusa Tenggara Timur

NTT (Nusa Tenggara Timur) merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia dan kaya akan sumber daya alam yang melimpah dengan jaminan yang memanjakan mata para wisatawan yang ada. Provinsi satu ini juga memiliki sisi kebudayaan seperti ritual adat, legenda, produk kerjainan tangan yang berbasis budaya yang disebut sebagai tenun. Tenun Nusa Tenggara Timur ini juga memiliki banyak motif. Selain kaya akan motif tenun, Nusa Tenggara Timur juga kaya akan alat musik khas daerah. Kali ini, kami akan merekomendasikan beberapa daftar alat musik terbaik yang ada di Nusa Tenggara Timur berikut ini.

Daftar Alat Musik NTT Terpopuler

1. Sasando

sasando

Daftar yang pertama ini merupakan salah satu alat musik tradisional yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur dan berasal dari pulau Rote. Alat musik ini merupakan jenis alat musik yang unik. Karena keunikannya, ia juga menjadi gambar utama dalam latar mata uang pecahan sebesar 5 ribu rupiah. Alat musik ini terdiri dari 2 bagian utama, yaitu bagian yang terbuat dari bahan bambu dan terbuat dari bahan daun lontar.

Bagian alat musik ini terbuat dari bambu yang merupakan sebagai tempat melekatnya dawai sasando yang banyaknya sebesar 28 dawai, 56 dawai, atau 84 dawai. Dawai ini dipasang melingkar bambu dengan panjang yang beragam dan digunakan dengan cara dipetik.

2. Prere

Prere

Selanjutnya adalah alat musik tradisional yang berasald ari kota Manggarai dan dibuat dengan ruas bambu berukuran kecil dan dikatakan sebesar pensil dengan panjang 15 cm. Ruas bagian bawahnya alat ini ditutup dan dibelah sebagai tempat keluarnya udara, tetapi pada bagian atas dipotong duntuk meniup. Alat musik ini menghasilkan nada Do dan Re saat ditiup. Untuk ukuran alat musik ini juga cukup pendek denganukuran pensil yang terbuat dari ruas bambu kecil.

Di bagian dalam rongga diberi suatu membran yang bergetar saat ditiup sehingga akan menghasilkan suara. Suara yang keluar akan diperbesar dengan tambahan adanya daun pandan di bagian ujungnya, seperti orong terompet.

3. Leko Boko

Leko Boko

Instrumen satu ini biasanya disebut sebagai Bikol yang terbuat dari labu hutan sebagai resonator. Dimana kayu ini merupakan sebagai tangkai dan usus kuskus untuk dawainya. Alat musik ini sendiri dimainkan dengan cara digesek dan dimainkan dengan alat musik Heo. Alat musik ini memiliki 4 buah layaknya HEO dan digunakan dengan cara dipetik. Bijol ini dibuat dari labu hutan, kayu dan usus kuskus untuk bahannya. Labu hutan ini sendiri akan menjadi wadah resonasi yang sebagai tempat perentang dawai dan usu kuskus dawainya.

4. Sowito

Sowito

Dan yang terakhir adalah alat musik pukul dari kabupaten Ngada, NTT. Dimana alat musik ini menggunakan bambu di bagian ujung dan masih tertutup dengan ruas buku bambu yang dicungkil pada kulit dan diganjal dengan kayu. Cara memainkan alat ini dimainkan dengan cara memukul bagian kulit dengan sebilah kayu yang berukuran kecil.

Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul pada bagian kulit dengan sebilah kayu berukuran kecil. Alat musik ini menghasilkan satu nada, sehingga saat dimainkan dalam suatu pagelaran maka dibutuhkannya beberapa Sowito untuk dimainkan beberapa orang.

Nah itu dia 4 daftar alat musik khas Nusa Tenggara Timur yang wajib kalian ketahui dan pahami!