5.734 Calon Mahasiswa Baru Lolos SNBT Universitas Brawijaya
Universitas Brawijaya menerima 5734 calon mahasiswa dari ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) tahun 2023. Jumlah peserta yang diterima tidak sampai 10 persen dari jumlah peminat yang mendaftar melalui jalur SNBT tahun 2023 yaitu sebanyak 62.327 peserta.
“Dari sebanyak 5734 yang diterima, jika dibandingkan dari peminat tidak sampai 10 persen. Artinya, UB masih ketat dalam penerimaan mahasiswa baru,” ujar Wakil Rektor I UB Prof Imam Santoso kepada rutan kendari, Selasa (20/6/2023).
Imam Santoso membeberkan, bahwa UB menduduki rangking pertama dengan jumlah peminat terbanyak yaitu mencapai 62.327 peserta. Seperti biasanya, untuk program studi dengan peminat terbanyak untuk Sainstek adalah Fakultas Kedokteran dengan total peminat 3.305 peserta.
“Berikutnya, kedua adalah Teknik Informatika sebanyak 2.312 peserta, ketiga Sistem Informatika sebanyak 1468 peserta dan lain-lain,” bebernya.
Yang juga menarik, lanjut Imam Santoso, sama dengan ketika SNBP jalur prestasi adalah jurusan Psikologi menduduki peminat terbanyak yakni 3248 peserta. Kemudian disusul Ilmu Hukum sebanyak 3.156 peserta dan Manajemen sebanyak 2308 peserta.
“Nah dari sisi ketetatan, artinya jumlah peminat dibandingkan dengan kuota untuk SNBT ini, pertama Kedokteran yakni 3 persen. Jadi kalau yang daftar 100 peserta, tiga orang yang akan diterima dan skornya memang paling tinggi. Jadi bukan hanya ketetatan, tapi grade nilainya juga paling tinggi,” sambungnya.
“Kalau ketetatan Farmasi 3 persen, Teknik Informatika 4 persen, Pendidikan Dokter Gigi 4 persen. Dan yang menarik itu Sains Data dengan ketetatan 4 persen. Karena yang diambil di SNBT kuotanya hanya 18 peserta. Soshum dan Psikologi juga 3 persen, dan menarik berikutnya Ilmu Komunikasi 4 persen, Manajemen 5 persen,” sambungnya.
Imam Santoso mengaku, UB awalnya mengusulkan kuota di masing-masing program studi sesuai daya tampung penerimaan mahasiswa di jalur SNBT UTBK tahun 2023. Namun, kesemuanya hasil seleksi ditentukan oleh panitia pusat.
“UB tentu melakukan usulan secara detil di masing-masing prodi, yang diusulkan sesuai daya tampung. Tapi soal seleksi, nilai dan rangking ditentukan oleh panitia pusat. Untuk kuota UB sudah menentukan 30 persen SNPMB, 30 persen SNBT, dan 40 persen mandiri,” terang Imam Santoso.
Pendapat Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum
Menurut Imam, sebagai lembaga pendidikan berlabel Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), UB dapat mengusulkan kuota jalur mandiri sampai 50 persen dari daya tampung.
Namun, kata Imam, UB tidak memilih langkah kebijakan tersebut. Akan tetapi, lebih kepada memberikan sisa kuota dari calon mahasiswa yang tak melakukan daftar ulang atau gugur ke jalur penerimaan berikutnya.
“Idealnya sebagai PTNBH dapat mengusulkan kuota mandiri itu 50 persen.
Namun, UB mengambil porsi, 30-30-40, biasanya ada juga yang tidak daftar ulang di masing-masing jalur. Kuota akan diberikan ke jalur berikutnya. Dengan begitu, jalur mandiri ada limpahan plus kuota dari dua jalur itu tidak lebih dari 50 persen,” sambungnya.